Anda
seorang editor? Anda tidak merasakan enaknya bekerja di bidang editing? Kenapa?.
Bukannya dulu anda kepengen banget bisa kerja sebagai editor?. Memang bekerja
didalam ruangan bisa membuat anda bosan, tapi inilah enaknya bekerja sebagai
editor.
Bisa menjadi 'seniman' yang idealis
Kalau
selama ini anda diharuskan mematuhi aturan yang baku, di editing anda tidak
harus melakukannya, biarpun ada beberapa aturan di dalam mengedit video. Tapi
aturan itu bisa dikondisikan menurut bagaimana bagusnya feelling kita dan
pandangan penonton.
Kita bisa membuat sebuah adegan yang biasa menjadi luar
biasa. Misalnya adegan yang tidak lucu, kita tambahin sound atau grafis yang
mendukung agar bisa lucu. Otomatis itu adalah sebuah 'idealisme' atau karya dari seorang editor,
karena itu berasal dari feellingnya editor, bukan dari naskah atau materi.
Dengan 'sombong' bisa berkata dalam hati "kalau bukan gue yang ngedit, belum tentu jadi kayak gitu". Ya, itu adalah karya kita, karena kita menambahkan, mengubah dan mengoptimalkan, tidak sekedar memotong dan menyesuaikan.
Walaupun kita masih kerja sama orang/perusahaan, tapi kita adalah karyawan (orang yang berkarya) bukan sekedar pegawai (orang yang menguasai gawai/alat). Ah..! itu kan cuma istilah yang ga sesuai sama KBBI juga, wkwkwk.
Tidak kepanasan
Secara,
kita kerja di dalam ruangan dan ber AC, bukan di lapangan atau di jalan. Ruang
editor merupakan ruang yang sakral kalo orang lain yang melihat. Kita bebas mau
nutup pintu, buka pintu, pake headset biar ga ada orang yang ganggu.
Gaji 'gede'
Berapa
gaji seorang editor?. Gaji seorang editor itu relatif, tergantung dari
:banyaknya materi, panjang durasi tayangnya, jenis tayangan, performa editor,
pengalaman editor, level perusahaan dan seberapa pentingnya tayangan yang akan
dibuat. [bocoran] Di jakarta, seorang editor inhouse [tetap] di gaji minimal 4,3
juta untuk level yang baru lulus, 7-9 juta untuk yang sudah berpengalaman
[juga tergantung program apa yang dikerjakan]. Untuk yang freelance mereka biasa
mematok harga 1 juta untuk setengah jam tayang dan 2,5-4 juta untuk satu jam
tayang [juga tergantung program atau TV apa yang dikerjakan].
Tapi tak semudah itu santoso! itu juga tergantung kemampuan, pengalaman, feel editor dan yang budget dari pihak perusahaan juga. Editor punya harga jual skillnya, perusahaan juga punya harga belinya, jadi sesuaikan aja.
Kalau memang merasa kemampuan belum mumpuni, pengalaman masih bisa dihitung jari dan feel juga belum punya (masih sebatas rough cut, pasang backsound dan pakai template donlotan) ya terima saja dulu buat nambah showrill dan networking.
Tidak berhubungan sama emosi orang lain
Kita
ambil contoh aja seorang koordinator pemain, mereka melakukan pekerjaan yang
berhubungan sama artis melalui seorang manager dan kenalnya lewat agency. Nah
itu udah melewati beberapa orang untuk menyampaikan apa yang diinginkan.
Misalnya si artisnya waktunya longgar, dan menagernya pun mau dengan harga yang
kita tawarkan, tapi karena si agency yang ngenalin itu tidak kecipratan atau
kecipratan sedikit, maka transaksi memakai pemain dengan si artis itu akan
gagal. Dan mereka saling "tidak enakan", si koordinator talentnya juga
sungkan untuk calling managernya langsung atau si artisnya langsung. Ruwetkan?.
Kalau editor tinggal tanya maunya seperti apa, referensinya pengennya kayak
gimana, udah..!!
Menjadi raja dalam studio
Di
editing kita puas membuang atau memakai shoot yang sudah dibikin oleh
sutradara, biarpun itu sutradara ternama sekalipun, atau adegan yang dibikin
tiu sangat merepotkan dan membuang banyak biaya. Kita bebas membuangnya asal
ada alasan yang jelas. Misalnya terlalu lebay, tidak kontinity, kurang
maksimal, keliatan bohongnya atau yang lain. Kita sebaagai editor otomatis
lebih teliti melihat tiap potongan scene, secara kita telah berulang-ulang
melihat scene itu [rata-rata 5-20 kali mengulang], otomatis kita tahu itu
adegan kurangnya apa dan kita bisa membuangnya (tentunya ini untuk yang sudah berpengalaman mengerjakan revisi sebelumnya).
Tidak ada 'tawar menawar'
Tawar
menawar fee itu pasti ada, tapi kita (yang punya skill dan feel yang berbeda dan kebetulan itu yang dibutuhkan perusahaan) selalu 'menang'. Apalagi kita sudah
berpengalaman. Pengalaman dan kemampuan itu menjadi senjata utama untuk menjadi 'idealis' dan mahalnya fee kita.
Ingat! kenali skillmu untuk menentukan 'harga'mu. Kalau skill masih kelas "kroco" tapi minta fee gede ya siap-siap aja nganggur nggak ada callingan.
Bisa ngatur waktu
Kebanyakan
ini kelebihan seorang editor freelance dan jam tayangnya sudah jelas, apalagi
kalau kita sudah bisa mengukur berapa lama kemampuan kita menyelesaikannya.
Kita tinggal atur sendiri waktu kita, "ah masih besok ini tayangnya,
semalem juga kelar, gue bisa sikat project lain dulu"
Bisa online sepuasnya
Ngedit-ngedit,
cari materi di internet, terus nyangkut ke youtube, ke facebook dan akhirnya
facebookan sampe larut. Itu yang menjadi kebiasaan seorang editor. Secara kita
kerja dengan komputer, kecuali komputer editing ga nyambung internet [ada
beberapa perusahaan udah nerapin aturan itu].
Bisa sabet sana sabet sini
Mau
editor inhouse atau freelance mereka kebanyakan punya sidejob. Apalagi
dikantornya dia kenal editor2 lain yang punya sidejob. Otomatis mereka berbagi
kalo mereka ga mampu nyelesein sendiri. Dan misalnya editing weddinganpun
berdatangan, karena mereka liat kita udah berpengalaman di TV [tapi biasanya
harganya minta dimiringin].
Ga cuma sidejob ngedit, kita juga bisa bisnis yang
lain, misalnya pulang ngedit macul, jualan kopi sambil ngedit dirumah, jual
online atau ngeblog dan bikin video youtube. Untuk itu sikat 'semua' kesempatan, walaupun misalnya fee-nya kecil minimal bisa menambah networking.
Bisa belajar ilmu yang lain
Dengan
ngedit video, kita bisa belajar ilmu penyutradaraan, kamera dan yang lain. Asal
kita juga paham basic kerja lapangan dan jeli dalam melihat gambar. Misalnya
Untuk membuat adegan malam menjadi siang di dalam ruangan, kita perhatiin di
jendela pasti pake filtras putih trus di tembak daylight dari luar. Dan
beberapa hal lain yang bisa kita pelajari di editing, misalnya "ekspresi
ini kurang, harusnya begini", kita lebih tau.
Bisa membuat video tanpa harus shooting
Bikin
film tanpa shooting? Kok bisa? Ya jelaslah. Kan dengan nguasai ilmu editing, generating, compositing, sound dan effect kita bisa bikin animasi, artinya kita bikin
karakter sendiri, kita sutradarai sendiri, kita kasih sound sendiri, kita
tonton sendiri, hehehe.
Berbeda dengan sutradara, mereka butuh kameramen,
lighting, art, butuh pemain, trus butuh PU buat bikinin kopi, ruwet kan. Manfaatkan komputer editing dengan maksimal, sayang banget kalau punya PC editing cuma buat motong video, nonton yutub, apalagi main game *receh amat. Banyak hal yang bisa kalian lakukan di komputer dengan spek editing.
Ga usah ngekost, wkwkwk
Tidur
aja di ruang editing [kalo tidak malu]. Tapi beberapa editor yang rumahnya jauh
dari studio, mereka pada bawa bekel, salin, alat mandi dan keperluan harian
dalam tas. Kebanyakan mereka nginep di studio, secara umum studio editing punya
minimal sofa buat preview produser, bahkan malah disediain kasur buat editor untuk tayangan striping.
wow jadi pengen jadi editor
ReplyDeleteMy blog
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletenjir semuanya gw banget wkwkwk , btw gw kerja sbg editor youtuber ada 2 org .
ReplyDeletesatu nya ngantor (bisa nginep), satu nya inhouse, hasil gila2an sih . wkwkwk bisa beli kamera laptop pc sendiri dlm waktu 4 bulan gajian .
kamera pake a6300, pc rakit abis build nya 13an cpu aja , laptop rog gl503ge .
pc gw tp masi lesehan wkwk. next beli meja deh ama kursi :v .
kmarin ga beli2 karna blm butuh , beli meja ama kursi kan ga mempercepat rendering juga , jd beli core nya dulu :v
nah skrg pinggan udah mulai nih , jd hrs beli meja kursi :v
Eaaa gue juga editor seru enak banget jadi editor
Deleteuntuk kuliahnya ambil jurusan apa ya kak? trs peralatan yg dibutuhkan apa aja ya?
DeleteVAZBET menyediakan promo terbaru !!!
ReplyDeletePromo Tembak Ikan Online !!!
– Bonus Deposit Awal Member Baru 25% (minimal 100.000)
– Maksimal Bonus 500.000,-
– Minimal Deposit 25.000,-
– Bonus Next Deposit Harian 5% (1 hari 1 kali claim dari deposit terakhir)
– Bonus CASHBACK 10% dari jumlah WIN/LOSE per-minggu
– Bonus Refferral Mingguan 2% dari jumlah WIN/LOSE per-minggu Teman yang di ajak !
AYO BURUAN JOIN VAZBET - Agen Tembak Ikan , Slot Online Terpercaya Indonesia 2019 !